LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI - PENGARUH KELEMBABAN, OKSIGEN, CAHAYA DAN SUHU TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI JAGUNG (Zea mays)

by - Juni 28, 2018



 LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

I.               JUDUL
Mengamati pengaruh kelembaban, oksigen, cahaya, dan suhu terhadap perkecambahan biji jagung (Zea mays) .


II.            TUJUAN
Tujuan diselenggarakannya praktikum ini, antara lain:
1.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada pertumbuhan
2.      Mempelajari dan mengetahui pengaruh kelembaban terhadap pertumbuhan biji jagung.
3.      Menganalisis perbedaan antara biji jagung di kapas yang kering dengan biji jagung yang berada di kapas yang basah.
4.      Mengetahui pengaruh oksigen terhadap perkecambahan biji jagung
5.      Membedakan gejala-gejala yang terjadi pada perkecambahan biji jagung yang disimpan di suhu kamar dengan perkecambahan biji jagung yang disimpan pada suhu kulkas.
6.      Mempelajari pengaruh cahaya terhadap perkembangan kecambah jagung
7.      Mempelajari dan mengetahui perbedaan perkecambahan biji jagung di tempat terang dan gelap
8.      Mengetahui perbedaan yang terjadi pada masing-masing tanaman dengan suhu yang berbeda
9.      Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kecambah biji jagung.
10.  Mengetahui suhu optimum yang paling baik untuk pertumbuhan biji jagung.

 III.         ALAT DAN BAHAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, ada beberapa alat serta bahan yang digunakan diantaranya sebagai berikut.
A.    ALAT
·      8 gelas plastik
·      Penggaris
·      Benang
·      Pinset
·      Kertas
·      Alat tulis
B.     BAHAN
·      Kapas
·      Air
·      Biji jagung

IV.         MEKANISME KERJA
Tabel 1
Mekanisme Kerja
No
Langkah
Gambar
1
Siapkan alat dan bahan
 

2
Rendam biji jagung selama ± 8 jam (kecuali untuk sampel biji jagung kering tidak ikut direndam)
 

3
Siapkan gelas plastik sebagai wadah perkecambahan biji jagung
 

4
Tambahkan kapas ke dalam gelas plastik, tinggi kapas sekitar 2 cm.
  

5
Tuangkan air secukupnya.

6
Masukkan 10 biji jagung ke dalam 8 gelas plastik.

7
Beri label di setiap gelas plastik
(kering, basah, tertutup, terbuka, gelap, terang, suhu kulkas dan suhu kamar)
  
8
Masing-masing biji jagung diberi nomor guna mempermudah membandingkan rata-rata pertumbuhan dengan biji yang lainnya

9
Letakkan biji jagung dan rawat perlakuan sesuai variansi sampel yang digunakan.

10
Amati pertumbuhan biji jagung,

11
Ukur rata-rata pertumbuhan biji jagung menggunakan penggaris.

12
Catat ke dalam tabel pengamatan

13
Ulangi pengukuran pertumbuhan biji jagung selama 10 hari sekali



V.            HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan menggunakan mikroskop, dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil Pengamatan Pertambahan Panjang Kecambah Jagung
pada Tempat Kering
 

 Tabel 3
Hasil Pengamatan Pertambahan Panjang Kecambah Jagung
pada Tempat Basah

Dari hasil pengamatan di atas dapat kita lihat perbedaan yang signifikan dari kecambah yang diletakkan pada media kapas dengan kelembaban tinggi dan kecambah yang diletakkan pada media kapas dengan kelembaban rendah.
Pada hari pertama pertumbuhan kecambah pada kedua sampel tidak terlihat pertumbuhannya. Namun, pada hari ketiga kelembaban tinggi sangat cepat, terlihat dari mulai tumbuhnya batang kecambah disertai dengan terangkatnya kotiledon dengan rata-rata pertambahan tinggi batang kecambah  mencapai 0,4 cm hingga hari terakhir dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,34 cm.
Pada perkecambahan di tempat yang kering atau dengan kelembaban yang rendah tidak mengalami tanda-tanda pertumbuhan.
Dari hasil pengamatan di atas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan pada kecambah dengan kelembaban tinggi lebih cepat di bandingkan kecambah pada kelembaban rendah.

Tabel 4
Hasil Pengamatan Pertambahan Panjang Kecambah Jagung
pada Tempat Tertutup
 

Tabel 5
Hasil Pengamatan Pertambahan Panjang Kecambah Jagung
pada Tempat Terbuka

Berdasarkan hasil pengamatan dan tabel 4 serta tabel 5, rata-rata pertambahan untuk semua biji pada wadah tertutup adalah 0,168 cm sedangkan untuk biji yang ditempatkan pada wadah yang terbuka adalah 0,209 cm. Namun, pada wadah tertutup banyak biji jagung yang tidak tumbuh dikarenakan telah ditumbuhi oleh jamur.

Tabel 6
Hasil Pengamatan Pertambahan Panjang Kecambah Jagung
pada Tempat Gelap

Tabel 7
Hasil Pengamatan Pertambahan Panjang Kecambah Jagung
pada Tempat Terang

Rata-rata pertumbuhan biji jagung di tempat yang gelap lebih cepat dibandingkan di tempat yang terang hal ini bisa dilihat dari hasil tabel 5 dan 6 dimana rata-rata pertumbuhan di tempat yang gelap menunjukkan angka yang lebih besar dibandingkan dengan tempat yang terang. Namun kedua sampel ini memiliki perbedaan kualitas yang dapat didekripsikan sebagai berikut.
Kecambah yang berada di tempat terang memiliki ciri-ciri,yaitu:
1.      Memiliki batang yang pendek
2.      Batangnya kokoh
3.      Daunnya lebar, tebal, dan berwarna hijau segar
Kecambah yang berada di tempat gelap  memiliki ciri-ciri,yaitu:
1          Memiliki batang yang panjang
2           Batangnya tidak kokoh/lemah
3          Daunnya kecil, tipis, dan berwarna kuning pucat
  
Tabel 8
Hasil Pengamatan Pertambahan Panjang Kecambah Jagung
pada Suhu Kulkas

Tabel 9
Hasil Pengamatan Pertambahan Panjang Kecambah Jagung
pada Suhu Kamar
 

Berdasarkan tabel 8 dan 9 di atas, maka dapat diketahui bahwa:
Wadah berisi biji jagung yang diletakkan di suhu ruangan dengan suhu sekitar 28oC : mengalami pertumbuhan paling baik, tinggi cukup, daun banyak, tebal, dan hijau, serta tumbuhan terlihat sehat. Hal ini dikarenakan suhu 28oC termasuk pada suhu optimum untuk pertumbuhan biji jagung.
Wadah berisi biji jagung yang diletakkan di dalam kulkas dengan suhu 10oC : tanaman tidak bertambah tinggi dan tidak terlihat tanda-tanda pertumbuhan. Hal ini dikarenakan suhu 10oC tidak termasuk pada rentang suhu pertumbuhan biji jagung, sehingga kecambah biji jagung tidak mampu tumbuh.

VI.         HASIL DISKUSI
1.      Perbandingan Biji Jagung di Tempat Kering dan Basah
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

2.      Perbandingan Biji Jagung di Tempat Tertutup dan Terbuka
Oksigen diperlukan oleh tumbuhan untuk bernafas. Tumbuhan dapat tumbuh dan perkembang dengan baik, jika kebutuhan terhada oksigen tercukupi. Apabila biji jagung kekurangan oksigen maka akan merangsang produksi hormon etilen yang menyebabkan beberapa sel dalam korteks akan mengalami penuaan dan mati.

3.      Perbandingan Biji Jagung di Tempat Terang dan Gelap
Berdasarkan hasil pengamatan dan tabel diatas, pertumbuhan kecambah yang di tempat gelap memiliki batang yang lebih tinggi dan tidak kokoh dibandingkan kecambah yang di  tempat terang. Serta kecambah yang di tempat gelap memiliki daun yang tipis dan berwarna kuning(pucat). Hal itu dikarenakan kecambah yang di tempat gelap mengalami Etiolasi yaitu pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning. Padahal hormon auksin bekerja dengan baik karena tumbuhan tidak terkena cahaya.
Kondisi tersebut bertolak belakang dengan kondisi kecambah yang berada di tempat terang. Kecambah yang di tempat terang memiliki batang yang kokoh, daun yang tebal dan berwarna hijau segar. Hal tersebut karena kecambah tersebut karena kecambah mendapatkan sinar matahari yang cukup. Tetapi kecambah yang berada di tempat terang memliki batang yang lebih pendek dibandingkan kecambah yang berada di tempat gelap karena hormon auksin yang harusnya bekerja pada kecambah tersebut malah terurai akibat terkena sinar matahari. Kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin. Kecambah yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat, sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Kecambah biji jagung termasuk ke dalam tipe perkecambahan epigeal karena perkecambahan dimana hipokotil tumbuh mengangkat kotiledon ke atas permukaan tanah

4.      Perbandingan Biji Jagung yang ditempatkan pada Suhu Kulkas dan Suhu Kamar
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan pada biji jagung pada setiap tempat yang berbeda yaitu di dalam ruangan dan di dalam lemari es menunjukkan beberapa perbedaan.
Biji jagung yang ditempatkan di dalam kulkas sama sekali tidak berkembang. Biji kacang yang ditempatkan di dalam ruangan tumbuh baik dan berwarna hijau subur.
Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan bertahan hidup.
Secara teori umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0°C dan di atas 40°C. Suhu yang dikehendaki atau yang baik bagi pertumbuhan adalah 20°C – 37°C.
Suhu mempengaruhi beberapa proses fisiologis penting: bukaan stomata, laju transpirasi, laju penyerapan air dan nutrisi, fotosintesis, dan respirasi. Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas. Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat: baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi).
Jadi, suhu mempengaruhi proses pertumbuhan tumbuhan dengan mempengaruhi laju proses transpirasi, translokasi, respirasi, hingga fotosintesis. Yang mana semakin optimum suhu yang mempengaruhi maka laju proses-proses tersebut akan optimum juga. Sehingga proses pertumbuhan akan optimum pula.

VII.      KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil diskusi yang dilakukan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1.      Media tanam dan kadar air sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Tanaman akan tumbuh lebih baik jika ditanam pada media tanah dan diberi air. Namun bila diberi air secara berlebihan akan menghambat pertumbuhan tanaman itu sendiri dan bahkan bisa saja berjamur.
2.      Oksigen mempengaruhi pertumbuhan biji jagung sebab apabila biji jagung kekurangan oksigen maka akan merangsang produksi hormon etilen yang menyebabkan beberapa sel dalam korteks akan mengalami penuaan dan mati.
3.      Pertumbuhan biji jagung pada tempat yang gelap lebih cepat dibandingkan pada tempat yang gelap, namun pada tempat yang gelap daun yang tumbuh biji jagung berwarna lebih pucat kekuningan dengan batang yang tidak kokoh. Hal ini dikarenakan pengaruh dari hormon auksin.
4.      Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Jika suhu terlalu tinggi atau rendah, maka enzim yang ada di dalam tumbuhan akan rusak, dan tumbuhan akan mati. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman adalah pada 10-38oC.

VIII.   DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas. 2015. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Nitha. 2015. Pengaruh Suhu terhadap Perkecambahan. http://nithaahomework.blogspot.co.id/2015/10/pengaruh-suhu-terhadap-perkecambahan.html  (Diakses pada tanggal 06 Agustus 2017).

Anonim. 2012. Perkembangan Kecambah dalam Gelap dan Terang. http://mimetakamine.blogspot.com/2012/11/perkembangan-kecambah-dalam-gelap-dan_22.html. (Diakses pada tanggal 05 Agustus 2017).

Kusumawati,Rohana.2012.PR Biologi. Klaten:Intan Pariwara.
           
Anonim. 2015. Faktor Luar yang Mempengaruhi Pertumbuhan. http://sekolahdi.blogspot.com/2011/05/factor-luar-eksternal-yang-mempengaruhi.html. (Diakses pada 06 Agustus 2017).

=======================================================================
Crew di balik laporan ini : Adhi Dharmagita , Diah Damayanti , Nadia Ramayanti  , Yudi Adrianto
(Bisa difollow :v tinggal diklik saja namanya)
Gunakan laporan ini sebagai contoh atau perbandingan dengan laporan kalian. Sangat disarankan agar tidak men-copy semua^^ , buatlah sesuai hasil pengamatan kalian >.<. Jangan lupa cantumkan sumber (*´*). Semoga bermanfaat^^

You May Also Like

0 komentar